5 Tips Perencanaan Pengembalian Pinjaman Modal

Mendapatkan pinjaman uang untuk modal bisnis mungkin mudah. Apalagi di zaman digital seperti sekarang, Anda bahkan bisa mendapatkan pinjaman 2 milyar tanpa jaminan

 Namun, apakah pinjaman ini tidak membawa tanggung jawab besar bagi Anda di masa depan? Ya, bersamaan dengan pinjaman modal tersebut, datang pula tanggung jawab untuk mengembalikannya sesuai jangka waktu yang disepakati. 

Perencanaan Pengembalian Pinjaman

Jika Anda mantap mengajukan pinjaman sebagai modal bisnis, maka harus bersiap dengan perencanaan pengembaliannya. 

 Jika tidak direncanakan sejak awal maka sulit untuk memenuhi kewajiban tersebut dan pada akhirnya malah gagal bayar. Berikut ini beberapa tips perencanaan pengembalian pinjaman yang bisa Anda terapkan:

Ambil Pinjaman dengan Nominal yang Rasional

Langkah pertama, Anda harus mengambil pinjaman dengan nominal yang rasional. Ini merupakan prinsip penting dalam mengajukan pinjaman. Baik itu pinjaman untuk keperluan usaha maupun keperluan pribadi. Ambil nominal yang rasional dan realistis. Ini sangat penting karena akan berpengaruh pada kemampuan Anda membayar kembali utang tersebut. 

 Sebenarnya penyedia pinjaman modal untuk keperluan bisnis pasti menyediakan penawaran nominal yang beragam. Dalam hal ini Anda bisa melihat berapa saja nominal yang tersedia untuk dipinjam. Lalu sesuaikan saja dengan kondisi finansial saat ini dan kesiapan untuk membayar cicilan nantinya. 

 Khusus bagi bisnis-bisnis kecil yang baru saja memulai atau merintis, sangat disarankan mengambil pinjaman dengan nominal yang tidak besar. Terlalu besar nominal pinjamannya bisa menyebabkan Anda kesulitan sendiri. Lebih baik sesuaikan saja dengan kebutuhan, selama memenuhi kebutuhan modal usaha maka tidak masalah.

Tentukan Jumlah Angsuran

Anda bisa menentukan jumlah angsuran di awal proses pengajuan. Lebih mudah untuk memenuhi kewajiban pengembalian pinjaman jika Anda sudah tahu berapa banyak angsuran yang harus dibayarkan. 

 Angsuran ini biasanya terdiri dari kewajiban cicilan per bulan ditambah nilai bunga. Bunga tersebut juga bervariasi, tergantung pada kebijakan dari pemberi pinjaman itu sendiri. 

 Hitung dulu berapa banyak uang atau setoran yang harus dilakukan setiap bulannya. Dari sini Anda bisa membuat prediksi apakah nanti sanggup membayar cicilan tersebut atau tidak. Jika memang dirasa berat maka lebih baik kurangi nominal pinjaman di awal pengajuan. Tidak ada salahnya bernegosiasi masalah bunga agar bisa lebih dikurangi. 

Buat Alokasi Dana Khusus

Saat pinjaman sudah di tangan dan Anda harus memenuhi kewajiban membayar angsuran, maka hal ini sangat penting untuk dilakukan. Pastikan Anda membuat alokasi dana khusus supaya bisa membayar cicilan tepat waktu. 

 Manajemen finansial yang baik memang sangat dibutuhkan dalam sebuah bisnis. Apalagi jika bisnis yang Anda jalankan ini punya utang atau pinjaman. Jika tidak ada manajemen finansial yang bagus maka akan sulit untuk memenuhi tanggung jawab membayar semua cicilan tadi. 

 Tadi Anda sudah mengetahui berapa jumlah angsuran yang harus disetorkan. Berarti Anda bisa mengalokasikan dana per bulan sesuai dengan besar angsuran tersebut. Alokasi dana ini harus benar-benar dipersiapkan. 

 Jangan sampai Anda membayar cicilan dengan uang sisa yang tidak tahu apakah ada atau tidak. Lebih baik dialokasikan khusus sehingga tidak akan terjadi gagal bayar.  

Jadikan sebagai Prioritas

Pastikan Anda menempatkan kewajiban cicilan ini sebagai prioritas. Bagaimanapun juga ini merupakan hal yang wajib untuk Anda bayar. Jika tidak dijadikan prioritas maka Anda bisa kesulitan memenuhi kewajiban tersebut. Bahkan banyak sekali contoh kreditur yang gagal bayar karena memang tidak menganggap cicilan tadi sebagai prioritas mereka. 

 Apalagi jika Anda mendapatkan pinjaman cukup besar. Misalnya Anda mendapatkan pinjaman 2 milyar tanpa jaminan sebagai modal usaha. Artinya Anda juga memiliki beban cicilan yang nominalnya cukup besar. Jika tidak dijadikan prioritas maka Anda mungkin akan kesulitan menyisihkan uang dan membayar cicilan tersebut. 

Hindari Pengajuan Pinjaman yang Bertumpuk

Sangat disarankan untuk tidak melakukan pengajuan pinjaman secara bertumpuk. Ini biasanya terjadi pada pebisnis yang sudah cukup lama mengembangkan bisnisnya. Pinjaman satu belum selesai terbayar sudah mengajukan pinjaman ke pihak lain. Sebenarnya sah-sah saja jika memang mampu dan bertanggung jawab atas pinjaman yang sudah diambil. 

 Tapi lebih baik tidak melakukan hal tersebut. Menumpuk pinjaman hanya akan membuat beban Anda jadi tambah berat. Lebih baik selesaikan dulu pinjaman pertama baru lakukan pengajuan kembali. 

 Cara ini jauh lebih efektif untuk membantu Anda terbebas dari tumpukan utang atau cicilan yang jumlahnya terlalu besar. Peluang membayar cicilan tepat waktu juga bisa lebih besar jika beban Anda ringan. 

 Jika Anda membutuhkan pinjaman 2 milyar tanpa jaminan, Anda bisa lakukan pengajuan ke Fazz Business. Ada produk loan yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis di tanah air. Anda bisa mendapatkan pinjaman sampai Rp 2 milyar dengan sistem pengembalian yang fleksibel. Tentunya ini akan membantu Anda untuk mengembangkan bisnis kedepan, bukan?

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *